Kongres tersebut awalnya dijadwalkan selesai pada Minggu (18/3/2012) malam WIB. Namun, seperti yang sudah dikatakan oleh Sekjen PSSI Tri Goestoro, diskusi-diskusi untuk membahas masalah sepakbola nasional sudah lebih dulu dilangsungkan sehari sebelumnya. Kongres pun selesai leih cepat, yakni sekitar pukul 13.00 WIB.
Tri menyebut bahwa ada sebanyak 94 pemilik suara dari 97 pemilik suara yang diundang. Ia juga mengatakan ada sebanyak 344 peninjau kongres dari anggota-anggota PSSI.
Djohar kemudian memaparkan beberapa poin hasil kongres, yang di dalamnya membahas beberapa hal seperti tim nasional dan juga kompetisi.
"Untuk diketahui, kongres kita mulai tadi malam sampai hari ini begitu indah karena diisi dengan semangat-semangat untuk perubahan sepakbola Indonesia. Dalam kongres tadi, semuanya berjalan sesuai dengan agenda yang sudah disepakati karena agenda ini sudah dikirim satu bulan sebelumnya," ujar Djohar.
"Kami membahas evaluasi program-program kita sampai hari ini. Mulai dari pembinaan usia muda, tim nasional hingga kompetisi, karena pokok permasalahan kita ada di kompetisi. Kami juga membahas masalah kompetisi-kompetisi usia muda, ISL, dan juga IPL. Banyak saran-saran yang kami dapatkan, yang nantinya akan kami bahas dalam rapat Komite Eksekutif dan pengurus PSSI.
"Semuanya sangat positif, saran-saran yang diberikan mendorong pada terjadinya perbaikan-perbaikan dan mendorong percepatan perbaikan ini bisa terjadi."\
"Dan yang tadi kita bicarakan adalah model daripada kompetisi, seperti yang tadi sudah dibahas oleh Ketua Komite Kompetisi, Bapak Sihar Sitorus. Kongres memberikan kekuatan kepada Exco untuk menjalankan program-program itu karena untuk menjalankannya adalah wewenang Komite Eksekutif, bukan kongres. Keputusan ini juga sekaligus menganulir keputusan-keputusan Komite Eksekutif yang sudah lalu, entah itu soal kompetisi, atau soal jumlah klub. Maka, langkah kita ke depan adalah sama semua, serentak semua."
"Kemudian, soal timnas, mereka juga meminta bahwa ada banyak pemain-pemain di daerah yang belum terpantau dan juga meminta kepada komite timnas untuk melihat banyak pemain di negeri kita ini yang belum terpantau. Pengurus PSSI juga disarankan untuk lebih aktif turun ke daerah-daerah untuk melihat perkembangan sepakbola Indonesia."
Mengenai kompetisi, Djohar juga mengatakan bahwa PSSI akan membuka mediasi dengan pihak ISL dan mendengarkan saran-saran dari mereka.
"Tentang usaha kita untuk menyatukan kompetisi yang menjadi masalah, sesuai dengan keinginan dari pengurus PSSI, peserta juga mendukung untuk penyelesaian masalah ini. Jadi, kita nanti akan setuju untuk mengakui ISL, tapi tentu sudah ada syarat dari FIFA, yakni under control PSSI."
"Jadi, seperti yang kami katakan, sudah kami tawarkan nanti kompetisi kita bicarakan. Mau kita satukan atau tetap jalan berdua, semua mendapatkan persetujuan. Tapi, peraturan FIFA-nya harus tetap berjalan, yakni under control federasi. Dan nanti kita atur teknisnya dan sebagainya. Lalu, kemudian lagi, seperti yang sudah kami sampaikan dalam pembukaan tadi malam, bahwa untuk perbaikan, penyatuan ini kita siap untuk segala macam saran. Contohnya nama liganya, barangkali 'Oh, kami tidak suka namanya IPL atau ISL,' ayo kita cari nama apa.
"Mungkin kita juga cari operatornya. CEO liganya barangkali, karena mungkin tidak suka CEO-nya ISL atau tidak suka CEO-nya IPL, oke kita siap. Mungkin Pk Widjajanto (CEO PT. LPIS) juga siap atau mungkin demikian juga dengan CEO-nya ISL, itu semua siap digantikan demi Merah-Putih, dan kita cari CEO yang profesional, mungkin dari Eropa, dari Jepang, atau dari mana agar penyatuan ini bisa berlanjut.
"Tidak ada yang menang, tidak ada yang kalah. Karena kita sama-sama rugi dari keributan ini. Karena itulah saudara-saudara, kami menginginkan adanya perbaikan di sepakbola Indonesia," tuntasnya.
noreply@blogger.com (jurnaldunia.com) 18 Mar, 2012
-
Source: http://www.jurnaldunia.com/2012/03/ternyataisl-dan-ipl-akan-disatukan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com