Hal ini terbukti tidak adanya perhatian Pemda terhadap masyarakat terabaikan, khususnya yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. "Pemda DKI selama ini hanya menangani mereka yang memiliki KTP Jakarta saja. Sementara masyarakat yang ada di perkampungan, yang tidak memiliki KTP dianggap illegal dan tidak diurus sama sekali," ujar Koordinator Urban Poor Consortium Wardah Hafidz kepada INILAH.COM, Kamis (15/3/2012).
Dia mencontohkan adanya penolakan Pemda DKI terhadap pembuatan e-KTP. Menurut Wardah, penerapan e-KTP ini sangat menolong masyarakat miskin yang tidak memiliki KTP Jakarta. "Tapi entah kenapa Pemda kok tidak setuju dengan
program itu. Ini kan menandakan Pemda tidak peduli terhadap masyarakat miskin yang tinggal di Jakarta ini," tukasnya.
Tidak hanya itu saja, Wardah mencontohkan program Kementerian Sosial (Kemensos) yang ingin menjangkau masyarakat miskin di Jakarta tapi tidak mendapat dukungan dari Pemda DKI.
Menurut Wardah, Pemerintah beberapa waktu lalu bicara soal penguatan ekonomi dan investasi di desa agar tidak terjadi urbanisasi. Tapi akhirnya, urbanisasi dijadikan prioritas penanganan. Padahal ada dua jenis urbanisasi, orang-orang yang di kota kalah dan miskin, tapi mereka sudah terlanjur ada di kota. Akhirnya mereka membentuk kampung-kampung miskin, tinggal di tanah-tanah yang ilegal, karena tidak ada fasilitas umum yang memadai. Yang kedua, mereka migrasi sekuler yang di sini sementara, kalau di kampung nanti sedang panen atau tanam mereka pulang.
"Lalu, saya sempat bilang, kalau sudah terlanjur di kota dan miskin, ya dianggap warga kota dong. Permukimannya juga dilegalkan dong. Artinya, diupgrade kampungnya. Kemudian, tanahnya dilegalkan dikasih sertifikat mereka bisa mengangsur sekitar 20 tahun atau berapa lah," tegas Wardah.
"Nah, sedangkan kasus di Jakarta, mereka kan ketakutan melakukan preseden itu. Ada anggapan kalau hal itu dilegalkan, bakal banyak orang miskin ke Jakarta. Tapi, saya bilang enggak mesti seperti itu. Kalau dibarengi dengan program nasional yang mendenstralisasikan dan redistribusi kesempatan ekonomi ke kota-kota kecil. Jadi, yang di dalam kota, tertangani. Yang belum masuk juga dapat dicegah."
noreply@blogger.com (jurnaldunia.com) 15 Mar, 2012
-
Source: http://www.jurnaldunia.com/2012/03/inilah-penyebab-kemiskinan-di-kota.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com